Karakteristik
Secara umum, musik rock berpusat pada
gitar listrik, yang terbentuk sebagai bentuk modern pada 1950an dengan adanya kepopuleran rock and roll. Instrumen ini biasanya didukung oleh
gitar bass yang menjadi pionir pada musik jazz di waktu yang sama, dan suara perkusi yang dihasilkan dari
drum kit yang menggabungkan drum dengan simbal. Ketiga instrumen ini biasanya juga menggunakan instrumen yang lainnya khususnya kibor seperti
piano,
organ,
synthesizer. Sekelompok musisi yang memainkan musik rock dinamakan
band rock atau
grup rock dan biasanya terdiri antara 2 sampai 5 orang. Umumnya, sebuah band rock berbentuk
kuartet yang masing-masing anggotanya memegang satu atau beberapa peranan, yaitu
vokalis,
gitaris utama,
gitaris ritme,
gitaris bass,
drummer dan kadang-kadang juga berisi
pemain kibor atau
pemain musik lainnya.
Umumnya, musik rock menggunakan ritem yang sederhana dengan tanda birama 4/4, dengan memukul snar drum dua atau empat kali berulang-ulang. Dari segi melodi biasanya menggunakan
bentuk nada yang lebih tua, seperti
dorian,
mixolydan, juga nada
mayor dan
minor. Harmoninya berasal dari yang umum seperti
triad ke yang paralel fourths dan fifths dan perubahan yang harmonis. Lagu rock pada pertengahan 1960an biasanya menggunakan
struktur verse-chorus yang didatangkan dari musik blues dan folk, namun ada beberapa variasi pada bentuk ini. Para kritikus dibuat bingung dengan eklektisme dan perbedaan musik rock. Karena mempunyai sejarah yang kompleks dan membawa unsur dari bentuk musik dan kebudayaan lain, ini telah dikatakan bahwa “ini mustahil untuk mendefinisikan musik rock”
Tidak seperti gaya yang sebelumnya pada musik populer, lirik pada musik rock mempunyai tema yang luas daripada hanya tema cinta seperti: sex, perlawanan terhadap pemerintah, serta keadaan sosial dan gaya hidup. Tema ini diambil dari beberapa sumber seperti tradisi pop
Tin Pan Alley, musik folk dan rhythym and blues. Jurnalis musik
Robert Christgau mengkarakteristikan lirik musik rock sebagai “keren tingkat menengah” dengan kalimat yang sederhana dan refrain yang diulang-ulang, dan memang benar bahwa “fungsi” utama musik rock adalah untuk musik, atau, lebih banyak umumnya kebisingan. Dengan didominasi oleh kaum kulit putih, pria dan musisi kelas menengah pada musik rock sudah menjadi umum dan musik rock sering menyatukan unsur musik orang kulit hitam untuk yang muda, putih dan sebagian besar penontonnya laki-laki. Hasilnya telah terlihat dengan adanya penggabungan kedua gaya serta liriknya.
Sejak istilah rock mulai digunakan untuk preferensi pada rock and roll dari pertengahan 1960an, biasanya sering dikaitkan dengan musik pop, dengan banyaknya karakteristik yang sama, namun dari sini biasanya terdapat jarak dengan musisianship, pertunjukkan langsung dan fokus dengan tema serius dan progresif sebagai bagian keyakinan autentik yang sering digabungkan dengan kewaspadaan sejarah genre ini dan perkembangannya. Dikutip dari
Simon Frith “rock adalah sesuatu yang lebih daripada pop, sesuatu yang lebih daripada rock and roll. Musisi rock menggabungkan kemampuan dan teknik dengan konsep seni yang romantis sebagai ekspresi artistik dan orisinal”. Pada milenium baru istilah rock kadang-kadang digunakan sebagai “blanket term” termasuk bentuk musik seperti
musik pop,
musik reggae,
musik soul, dan bahkan
hip hop, dimana musik ini telah dipengaruhi rock namun banyak berkontras terhadap sejarahnya.
[sunting]Asal-usul (1950an – awal 1960an)
[sunting]Rock and roll
Dasar dari musik rock adalah rock and roll, yang berasal dari Amerika Serikat selama akhir 1940an dan awal 1950an, dan dengan cepat menyebar ke penjuru dunia. Genre ini berasal dari beragam
musik kulit hitam pada waktu itu, termasuk
rhythym and blues dan
musik rohani, dengan
country and western. Pada tahun 1951, DJ asal
Cleveland, Ohio Alan Freed mulai memainkan musik rhythym and blues untuk para penonton multi-ras, dan disebut sebagai yang pertama menggunakan frase “rock and roll” untuk menjelaskan musik ini.
"
Rock Awhile" (1949);
[2] Jimmy Preston's "
Rock the Joint" (1949), which was later
covered by
Bill Haley & His Comets in 1952;
[3] and "
Rocket 88" by
Jackie Brenston and his Delta Cats (in fact,
Ike Turner and his band
The Kings of Rhythm), recorded by
Sam Phillips for
Sun Records in 1951.
[4] Four years later,
Bill Haley's "
Rock Around the Clock" (1955) became the first rock and roll song to top
Billboard magazine's main sales and airplay charts, and opened the door worldwide for this new wave of popular culture.
[5] Banyak perdebatan mengenai rekaman yang dikenal sebagai
rekaman pertama rock and roll. Yaitu lagu dari
Goree Carter berjudul “
Rock Awhile” (1949);
Jimmy Preston “
Rock the Joint” (1949), yang selanjutnya lagu ini dicover oleh
Bill Haley & His Comets pada tahun 1952; dan “
Rocket 88” oleh
Jackie Brenston and his Delta Cats (faktanya bernama,
Ike Turner dan bandnya
The Kings of Rhythym), direkam oleh
Sam Phillipsuntuk
Sun Records pada tahun 1951. Empat tahun kemudian, lagu dari
Bill Haley “
Rock Around the Clock” (1955) menjadi lagu rock and roll pertama yang menduduki puncak tangga lagu majalah
Billboard dengan penjualan utama dan grafik penyiaran, serta membuka pintu ke selutuh dunia untuk gelombang baru kebudayaan populer ini.
Ini juga menyatakan bahwa lagu “
That’s All Right (Mama)” (1954), singel pertama
Elvis Presley untuk Sun Records di
Memphis sebagai rekaman rock and roll pertama, namun di waktu yang sama, lagu dari
Big Joe Turner “
Shake, Rattle & Roll”, yang kemudian dicover oleh Haley, pernah menduduki tangga lagu
Billboard R&B charts. Artis lain dengan awal hits rock and roll termasuk
Chuck Berry,
Bo Diddley,
Fats Dominoo,
Little Richard,
Jerry Lee Lewis, dan
Gene Vincent. Rock and roll segera menjadi kekuatan penjualan rekaman yang besar di Amerika, seperti
Eddie Fisher,
Perry Como, dan
Patti Page, yang pernah mendominasi tangga lagu pada dekade sebelumnya, ketika mengakses tangga lagu pop menurun secara signifikan.
Rock and roll sering dilihat sebagai pemimpin untuk beberapa sub-genre, termasuk rockabilly, menggabungkan unsur rock and roll dengan musik country “hillbilly”, dimana biasanya dimainkan dan direkam pada pertengahan 1950an oleh penyanyi kulit putih seperti
Carl Perkins, Jerry Lee Lewis,
Buddy Holly dan dengan sukses komersial yang terbaik, Elvis Presley. Secara kontras
doo wop menempatkan vokal harmoni berganda dan backing lirik yang tidak mempunyai arti apa-apa (dari sinilah nama genre ini berasal), yang umumnya diisi dengan instrumentasi yang ringan berasal dari grup vokal Afrika-Amerika pada 1930an dan 1940an. Artis seperti
The Crows,
The Penguins,
The El Dorados, dan
The Turbans semuanya mencetak hits, dan grup seperti
The Platters, dengan lagu “
The Great Pretender” (1955), dan
The Coasters dengan lagu humor seperti “
Yakety Yak” (1958), diberi peringkat sebagai artis rock and roll yang paling sukses pada waktu itu.
Era ini juga melihat pertumbuhan popularitas
gitar listrik, dan perkembangan yang spesifik terhadap gaya bermain rock and roll melalui artis seperti Chuck Berry,
Link Wray, dan
Scotty Moore. Penggunaan efek
distorsi, dikembangkan oleh gitaris
electric blues seperti
Guitar Slim,
Willie Johnson dan
Pat Hare pada awal 1950an, dan dipopulerkan oleh Chuck Berry pada pertengahan 1950an. Penggunaan
power chord, dikembangkan oleh Willie Johnson dan Pat Hare pada awal 1950an, dan dipopulerkan oleh Link Wray pada akhir 1950an.
Para komentator menyatakan berakhirnya era rock and roll pada akhir 1950an dan awal 1960an. Dengan meninggalnya Buddy Holly ,
The Big Booper dan
Richie Valens pada kecelakaan pesawat tahun 1959, kepergian Elvis untuk menjadi tentara, Little Richard beralih profesi menjadi pendeta, Jerry Lee Lewis dan Chuck Berry diprosekusi dan membongkar skandal
payola(dimana melibatkan publik figur, yaitu Alan Freed, dengan melakukan penyuapan dan korupsi pada saat mempromosikan seorang artis atau sebuah lagu), hal ini memberikan rasa bahwa era rock and roll yang dibangun sampai titik atas mulai berakhir.
[sunting]Tahun peralihan
Periode pada akhir 1950an dan awal 1960an, antara akhir periode ini yang penuh dengan inovasi dan menjadi terkenal di AS dengan sebutan “
British Invasion”, secara tradisi telah dilihat sebagai era kebangkitan rock and roll. Baru-baru ini beberapa autor telah mengembangkan tren dan inovasi yang penting pada periode ini. Tanpa periode ini, perkembangan mendatang tidak mungkin terjadi. Disaat awal rock and roll, umumnya melalui rockabilly, sukses secara komersil untuk pria dan artis kulit putih, namun pada era ini didominasi oleh orang kulit hitam dan artis perempuan. Rock and roll tidak hilang begitu saja pada akhir 1950an, ini terlihat dari energi yang masih terlihat pada tarian menggila
Twist pada awal 60an, dan ini sangat menguntungkan karir
Chuby Checker. Sempat meredup pada akhir 1950an, doo wop kembali muncul pada periode ini, dengan hits oleh artis yaitu
The Marcels,
The Capris, Maurice Williams and
Shep and the Limelights. Banyaknya kemunculan
grup perempuan seperti
The Chantels,
The Shirelles dan
The Crystals menempatkan harmoni dan produksi yang matang yang sangat kontras dengan rock and roll awal. Beberapa hits dari grup perempuan yang paling signifikan adalah produk dari
Brill Building Sound, dinamakan sebagai nama blok di New York dimana banyak penulis lagu berasal, termasuk hits nomor 1 untuk The Shirelles “
Will You Love Me Tommorrow” pada 1960, diciptakan oleh pasangan
Gerry Goffin dan
Carole King.
Serta perkembangan
musik soul yang signifikan sebagai kekuatan besar secara komersial. Dikembangkan dari rhythym adn blues dengan campuran musik rohani dan pop, dipimpin oleh para pionir seperti
Ray Charles dan
Sam Cooke pada pertengahan 1950an, serta pada awal 60an figur seperti
Marvin Gaye,
James Brown,
Aretha Franklin,
Curtis Mayfield dan
Stevie Wonder yang mendominasi tangga lagu R&B dan mendongkrak tangga lagu pop, membantu mempercepat penghilangan status segregasi mereka, dimana
Motown dan
Stax/Volt Records menjadi kekuatan yang besar pada bidang perusahaan rekaman. Semua elemen ini, seperti close harmony pada doo wop dan grup perempuan, secara perlahan membuat penulisan lagu pada Brill Building Sound dan nilai produksi musik soul, telah dilihat sebagai pengaruh kepada suara ala
Meseybeat, lebih tepatnya awal musik
The Beatles, dan melalui mereka membentuk musik sesudahnya. Beberapa sejarawan musik mengatakan pada periode ini sangat penting untuk perkembangan rock and roll yang inovatif, seperti suara yang diproses secara elektronik oleh beberapa inovator seperti
Joe Meek, dan metode produksi
Wall of Sound yang dikembangkan oleh
Phil Spector.
[sunting]Musik surf (peselancar)
Pionir dari rock and roll instrumental seperti
Duane Eddy, Link Wray, dan
The Ventures yang dikembangkan oleh
Dick Dale yaitu menambahkan
reverb “basah”, petikan yang cepat, seperti
musik timur tengah dan pengaruh dari
musik Meksiko, menghasilkan hit regional “
Let’s Go Trippin” pada 1961 yang membawa kegilaan kepada musik surf, serta diikuti dengan lagu seperti “
Misirlou” (1962). Seperti Dale and his
Del-Tones, hampir semua awal band surf dibentuk di California selatan, seperti
Bel-Airs,
The Challengers, dan
Eddie & the Showmen.
The Chantays hits nasional dengan lagu “
Pipeline” pada 1963 dan mungkin nada surf yang paling dikenal yaitu lagu “
Wipe Out” oleh
The Surfaris pada 1963, dimana masing-masing menduduki peringkat 2 dan 10 pada tangga lagu Billboard tahun 1965.
Pertumbuhan popularitas pada genre ini dipimpin oleh grup dari area lain untuk mencobanya. Yaitu
The Astronauts, dari
Boulder, Colorado,
The Trashmen, dari
Minneapolis, Minnesota, yang mempunyai hits berjudul “Surfin’ Bird” pada 1964 dan
The Rivieras dari
South Bend, Indiana, yang menduduki peringkat 5 dengan lagu “California Sun” tahun 1964.
The Atlantics, dari
Sydney, Australia, membuat kontribusi yang signifikan kepada genre ini, dengan hits mereka “Bombora” (1963). Band instrumental asal Eropa pada masa ini umumnya fokus pada gaya rock and roll yang dimainkan oleh The Shadows, namun
The Dakotas, yaitu backing band asal Inggris untuk penyanyi Merseybeat
Billy J. Kramer, mendapat perhatian sebagai musisi surf dengan lagu “Cruel Sea” (1963), lalu dinyanyikan ulang oleh band instrumental asal Amerika, yaitu The Ventures.
Musik surf mendapat sukses komersial yang besar sebagai musik vokal, tepatnya karya dari
The Beach Boys, dibentuk di California Selatan tahun 1961. Album awal mereka termasuk dua lagu surf rock instrumental (semuanya adalah cover dari Dick Dale) dan lagu vokal, memberikan gambaran rock and roll dan
doo wop serta close harmoni pada artis pop vokal seperti
The Four Freshmen. Hits pertama untuk Beach Boys, “
Surfin” pada 1962 menduduki tangga lagu Billboard top 100 dan membantu untuk membuat ‘kegilaan’ terhadap musik surf menjadi fenomena nasional. Dari tahun 1963 grup ini mulai meninggalkan tema berselancar dengan
Brian Wilson yang menjadi komposer besar dan produser, berpindah ke tema yang lebih umum seperti masa remaja lelaki dengan lagu tentang mobil dan gadis-gadis pada “
Fun, Fun, Fun” (1964) dan “
California Girls” (1965). Artis surf vokal yang lain mengikutinya, seperti
Ronny & the Daytonas” dengan “G. T. O.” (1964) dan
Rip Chords dengan “Hey Little Cobra”, dimana keduanya menduduki peringkat 10 teratas, namun hanya artis lain yang mendapat sukses dengan formula seperti
Jan & Dean, yang mempunyai hits nomor 1 dengan “Surf City” (ditulis bersama dengan Brian Wilson) pada 1963. Kegilaan pada musik surf dan hampir semua karir dari artis bergenre surf secara efektif selesai dengan datangnya British Invasion pada 1964. Hanya The Beach Boys yang bisa tetap menciptakan karir yang kreatif sampai pertengahan 1960an, memproduksi banyak singel hit dan album, termasuk yang sangat dihargai “
Pet Sounds” pada 1966, yang membuat mereka satu-satunya grup asal Amerika yang mampu menyaingi The Beatles.
[sunting]Zaman Keemasan (pertengahan – akhir 1960an
[sunting]British Invasion
Pada akhir 1962, apa yang menjadi suasana British rock dimulai dengan
grup beat seperti The Beatles,
Gerry & The Pacemakers dan
The Searchersdari Liverpool dan
Freddie and the Dreamers,
Herman’s Hermits dan
The Hollies dari Manchester. Mereka menggambarkan pengaruh yang luas terhadap musik Amerika termasuk soul, rhythym and blues, dan musik surf, umumnya menginterpretasikan nada standar Amerika dan bermain untuk para penari. Band seperti
The Animals dari Newcastle dan
Them dari Belfast, dan dari London seperti
The Rolling Stones dan
The Yardbirds, yang langsung terpengaruh dari rhythym and blues dan musik blues sesudahnya. Segera grup-grup ini membuat karya mereka sendiri, mengabungkan bentuk musik AS dengan beat yang berenergi. Band beat tergantung pada “melodi yang pelan”, sedangkan awal
British rhthym and blues artis menggunakan tema yang sedikit seksual, lagu yang lebih agresif, seringkali mengadopsi tema anti-pemerintah. Namun pada awalnya, kedua unsur bergabung menjadi satu. Pada 1963, dipimpin oleh The Beatles, grup beat memulai untuk mendapat sukses nasional di Inggris, segera diikuti para artis yang berfokus dengan rhythym and blues.
Pada tahun 1964, The Beatles mendrongkrak popularitas umum di Amerika Serikat. Lagu “
I Want to Hold You Hand” adalah hits nomor 1 pertama mereka pada
Billboard Hot 100 menghabiskan waktu 7 minggu di puncak tangga lagu dan total 15 minggu pada pada tangga lagu. Penampilan pertama mereka pada
The Ed Sullivan Show tanggal 9 Februari, diperkirakan ditonton oleh 73 juta orang (pada waktu itu hal ini adalah rekor untuk program televisi Amerika) sering disebut kejadian yang penting pada budaya Amerika. The Beatles menjadi band rock yang terbesar dalam penjualan karyanya sepanjang masa dan mereka diikuti pada tangga musik AS oleh band Inggris ternama. Selama dua tahun selanjutnya, artis Inggris mendominasi tangga lagu AS dengan
Peter and Gordon, The Animals,
Manfred Mann,
Petula Clark,
Freddie and the Dreamers,
Wayne Fontana and the Mindbenders, Herman’s Hermits, The Rolling Stones,
The Troggs, dan
Donovansemuanya mempunyai satu atau lebih single nomor 1. Artis besar lain sebagai bagian dari invasi ini adalah
The Kinks dan
The Dave Clark Five.
British Invasion membantu produksi rock and roll secara internasional, membuka pintu terutama untuk musisi Inggris (dan Irlandia) mendapat sukses internasional. Di Amerika hal ini menyebabkan berakhirnya era musik surf instrumental, grup vokal perempuan dan (pada waktu itu)
idola remaja, yang pernah mendominasi tangga lagu di Amerika pada akhir 1950an dan 60an. Serta menurunkan pamor artis R&B seperti
Fats Domino dan
Chubby Checker dan bahkan menurunkan sukses tangga musik kepada artis rock and roll yang masih bertahan, contohnya Elvis. British Invasion juga berperan untuk menambah genre pada musik rock, banyaknya bermunculan grup rock, berdasarkan gitar dan drum dan menghasilkan hasil karya sendiri untuk mereka sebagai
penyanyi-penulis lagu.
Garage rock adalah bentuk amatir dari musik rock, terutama berkambang di Amerika Utara pada pertengahan 1960an dan disebut seperti itu karena biasanya dimainkan pada garasi rumah penduduk. Lagu pada garage rock berkisah antara trauma terhadap kehidupan SMA, dengan lagu tentang “perempuan yang melayang” umumnya digunakan. Lirik dan cara bermainnya lebih agresif dari musik umumnya pada waktu itu, sering menggunakan vokal teriakan yang perlahan-lahan menjadi menjerit. Musik ini bervariasi dari hanya satu jenis chord (contohnya
The Seeds) sampai mendekati kualitas musisi studio (seperti
The Knickerbocker,
The Remains, dan
The Fifth Estate). Genre ini juga memiliki variasi regional pada berbagai negara dengan yang suasana yang utama di California dan Texas.
Genre ini sudah dikembangkan dari band lokal sebelumnya pada 1958. “Tall Cool one” (1959) oleh
The Wailers dan “
Louie, Louie” oleh
The Kingsmen (1963) adalah contoh yang umum pada genre ini. Pada tahun 1963, single dari band-band garage rock mulai “memanjat” ke tangga lagu AS dengan peringkat yang bagus, seperti
Paul Revere and the Raiders (Boise),
The Trashmen (Minneapolis) dan
The Rivieras (South Bend, Indiana). Band garange rock lainnya yang berpengaruh, contohnya
The Sonics (Tacoma, Washington), tidak pernah mencapai tangga lagu
Billboard Hot 100. Pada periode awal banyak band yang sangat terpengaruh oleh
surf rock dan kesamaan antara garage rock dan
frat rock, kadang-kadang diakui sebagai sub-genre dari garage rock.
British Invasion antara tahun 1964-1966 sangat mempengaruhi band garage rock, memberikan mereka kepada penonton nasional, memimpin banyak (biasanya grup surf rock atau
hot rod) untuk mengadopsi gaya British Invasion, dan membentuk lebih banyak grup. Ribuan band garage rock terdapat di AS dan Kanada pada periode ini dan menghasilkan ratusan hits regional. Contohnya: “The Witch” oleh
The Sonics dari Tacoma (1965), “
Where You Gonna Go” oleh
Unrelated Segments dari Detroit (1967), “Girl I Got News for You” oleh
Birdwatchers dari Miami (1966) dan “1-2-5” oleh
The Haunted dari Montreal. Meskipun skor dari band yang ditandatangani oleh label besar, banyak dari mereka yang gagal secara komersial. Garage rock mencapai sukses komersial dan artistik sekitar 1966. Pada tahun 1968, genre ini menghilang dari tangga musik nasional dan pada tingkat lokal sebagai musisi amatir sedang menghadapi kuliah atau bekerja.Genre baru yang diciptakan untuk menggatikan garage rock (yaitu
blues rock,
progressive rock dan
country rock). Di Detroit, garage rock tetap hidup sampai awal 1970an, dengan band seperti
MC5, dan
The Stooges, yang memainkan permainan yang lebih agresif. Band ini mulai dicap sebagai band
punk rock dan dipandang sebagai
proto-punk atau proto
hard rock.
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Pop rock
Istilah "pop" sudah digunakan sejak awal abad ke-20 untuk mendefinisikan musik populer pada umumnya, namun sejak pertengahan 1950an pop mulai digunakan sebagai genre, menolong penjualan kepada kalangan muda, sering disebut sebagai bentuk yang lembut dari rock and roll. Pada akhir British Invasion, sekitar 1967, pop banyak digunakan sebagai kebalikan istilah musik rock, untuk mendeskripsikan bentuk yang lebih komersial. Musik rock dipandang fokus dengan karya tambahan, terutama album, yang sering diasosiasikan dengan beberapa cabang kebudayaan (seperti counter-culture), menempatkan nilai artistik dan “keautentikan”, pentunjukkan langsung dan instrumental atau keahlian vokal dan dipandang sebagai perkembangan yang progresif daripada hanya merefleksikan tren yang ada.
Pop dan musik rock mempunyai banyak persamaan pada suara, instrumentasi dan bahkan isi lirik. Istilah “pop rock” dan “power pop” sudah digunakan untuk menjelaskan jenis musik yang sukses secara komersial yang menggunakan unsur dari pop atau musik rock. Pop rock dijelaskan sebagai “variasi musik rock dengan ketukan yang cepat oleh para artis seperti
Elton John,
Paul McCartney,
The Everly Brothers,
Rod Stewart,
Chicago, dan
Peter Frampton. Pemerhati musik
George Starostin menyebutkan genre ini sebagai subgenre dari musik pop dengan ciri-ciri isi lagu yang mudah ditangkap yang hampir menggunakan gitar sebagai dasarnya. Istilah "power pop" diucapkan pertama kali oleh
Pete Townshend dari band
The Whopada 1966, namun tidak banyak digunakan sampai pada band seperti
Badfinger pada 1970an, yang sukses secara komersial pada periode tersebut. Sepanjang sejarah, banyak artis rock yang menggunakan unsur pop, dan artis pop yang menggunakan musik rock sebagai dasar dari karya mereka.
Penyebab utama British Invasion ke musik populer Amerika adalah melalui artis beat dan R&B, prinsip ini segera dipakai oleh band gelombang kedua yang menggambarkan inspirasi mereka langsung kepada musik
blues Amerika, contohnya The Rolling Stones dan The Yardbirds. Musisi blues asal Inggris pada akhir 1950an dan awal 1960an terpengaruh dengan “kegilaan” musik Skiffle, dan
Robert Johnson. Semakin banyak mereka menggunakan suara amplifier yang keras, umumnya berpusat pada gitar listrik, didasari genre
Chicago blues, terutama setelah tur
Muddy Waters di Inggris pada 1958, yang mengilhami
Cyril Davies dan gitaris
Alexis Korner untuk membentuk band
Blues Incorporated. Band ini tumbuh dan menginspirasi banyak figur pada saat “meledaknya”
British blues, yaitu anggota dari The Rolling Stones dan
Cream, yang menggabungkan standar blues dan dibangun dengan instrumentasi rock.
Fokus lain yang menjadi kunci untuk British blues adalah
John Mayall yang membentuk
The Bluesbreakers, yaitu anggotanya
Eric Clapton (setelah kepergiannya dari The Yardbirds) dan sesudahnnya
Peter Green. Terutama menjadi signifikan setelah dirilisnya album ‘’
Blues Breakers with Eric Clapton” (1966), disebut-sebut sebagai rekaman penting British blues dan suaranya yang diperhitungkan di Inggris dan Amerika Serikat. Eric Clapton pergi untuk membentuk supergrup Cream,
Blind Faith dan
Derek and the Dominos, diikuti dengan solo karir yang membantu membawa blues rock kepada khalayak umum. Green, bersama dengan bagian ritme dari The Bluesbreakers
Mick Fleetwood dan
John McVie, membentuk Peter Green’s
Fleetwood Mac, yang menikmati sukses komersial pada genre ini. Pada akhir 1960an
Jeff Beck, yang juga merupakan mantan anggota The Yardbirs, berpindah direksi dari blues rock menjadi heavy rock dengan bandnya
The Jeff Beck Group. Gitaris terakhir The Yardbirds
Jimmy Page, lalu pergi untuk membentuk ‘’The New Yardbirds’’ yang lalu berubah menjadi
Led Zeppelin. Banyak lagu dari tiga album pertama mereka, dan karir sesudahnya, adalah lagu blues tradisional.
Di Amerika, blues rock dipionirkan oleh gitaris
Lonnie Mack pada awal 1960an, namun genre ini mulai meredup pada pertengahan 1960an karena musisi yang mengembangkan genre ini suaranya persis dengan musisi British blues. Artis yang memegang kunci penting yaitu
Paul Butterfield(dimana band ini meniru gaya John Mayal and the Bluesbreakers di Inggris sebagai titik awal untuk banyak musisi yang sukses),
Canned Heat, awal dari
Jefferson Airplane,
Janis Joplin,
Johnny Winter,
The J. Geils Band dan
Jimi Hendrix dengan
power trionya, The Jimi Hendrix Experience dan
Band of Gypsys, dengan kemampuan dan penampilan yang menjadi populer pada dekade ini. Band blues rock yang berasal dari bagian selatan Amerika, seperti
Allman Brothers Band,
Lynyrd Skynyrd, dan
ZZ Top, dan menggabungkan unsur country sehingga mengasilkan genre
Southern rock.
Band blues rock awal sering mengemulasi musik jazz, durasi yang lama, menggunakan improvisasi, yang kemudian menjadi unsur penting dari genre
progressive rock. Dari sekitar tahun 1967, band seperti Cream dan The Jimi Experience mulai berpindah dari bentuk murni berdasarkan blues ke bentuk psychedelia. Pada tahun 1970an, blues rock menjadi lebih berat dan berdasarkan riff, contohnya karya dari Led Zeppelin dan
Deep Purple, dan garis penghubung antara blues rock dan
hard rock “mulai terlihat”, sebagai band yang memulai merekam album dengan gaya rock. Genre ini berlanjut pada 1970an dengan figur seperti
George Thorogood dan
Pat Travers, terutama suasana Inggris (kecuali mungkin grup seperti
Status Quo dan
Foghat yang berpindah dari bentuk
boogie rock yang repetitif dan berenergi, band ini menjadi fokus pada inovasi
heavy metal, dan pamor blues rock mulai menurun.
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Folk rock
Pada 1960an, suasana
American folk music revival tumbuh sebagai gerakan yang besar, menggunakan musik tradisional dan komposisi baru dengan gaya tradisional, biasanya dengan instrumen akustik. Di Amerika genre ini dipionirkan oleh figur seperti
Woody Guthrie dan
Pete Seeger dan sering diidentifikasikan dengan
progressive folk atau
politik labor. Pada awal 1960an figur seperti
Joan Baez dan
Bob Dylan menjadi pemimpin gerakan ini sebagai penyanyi-penulis lagu. Dylan mulai dikenal kepada khalayak umum dengan hits seperti “
Blowin’ in the Wind” (1963) dan “
Masters of War” (1963), yang membawa “
lagu protes” kepada masyarakat luas, namun mulai mempengaruhi satu sama lain, rock dan musik folk yang masih berupa genre yang terpisah.